Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di
Desa Sukorejo seolah menjadi obyek wisata dadakan. Tiap akhir pekan atau hari
libur, puluhan orang selalu memadati area Cagak Telu yang berada di puncak
bukit, seberang proyek. Di lokasi peristirahatan tersebut, pengunjung dapat
menikmati pandangan bebas ke kawasan megaproyek PLTU serta menghirup segarnya
udara alam dari laut lepas.
PLTU 1 Jawa Timur,Pacitan dibangun diatas lahan seluas 65
ha, terletak di laut selatan pulau Jawa, Desa Sukorejo, kecamatan Sidomoro,
sekitar 30 km arah timur Pacitan, Propinsi Jawa Timur. Mempunyai dua akses dua
akses jalan. Yang pertama dari arah “cagak telu” yang mana untuk rute ini
khusus untuk pihak yang mempunyai kepentingan. Sedangkan rute yang kedua adalah
dari arah trenggalek, 100 meter timur Polsek Sudimoro, dari sini wisatawan bisa
masuk untuk mendekat di area sekitar PLTU, dan kalau mau lebih menikmati
keindahan Lautnya bisa terus menuju arah pantai Ndaki.
Proyek PLTU 1 Jawa Timur, Pacitan ini memiliki dua unit
pembangkit dengan kapasitas total tenaga listrik yang dihasilkan sebesar 630
MW, dimana kapasitas masing-masing unit pembangkit sebesar 315 megawatt. Energi
listrik yang dihasilkan PLTU Pacitan nantinya akan disalurkan melalui Saluran
Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kV sepanjang 35,65 kilometer ke Gardu Induk
Pacitan Baru dan sepanjang 84,8 kilometer ke Gardu Induk Wonogiri.
Uniknya, bukan hanya warga sekitar yang menjadikan Proyek PLTU Sudimoro sebagai tujuan wisata. Banyak warga kota tetangga yang sengaja meluangkan waktu membuktikan kemegahan proyek prestisius tersebut. Sunarto (25) warga Dongko Kabupaten Trenggalek mengaku, kedatangannya bukan kali pertama. Meskipun sejumlah obyek wisata di daerahnya telah ia datangi, namun ia merasakan sesuatu yang berbeda ketika menginjakkan kaki di Sudimoro.
“Kami datang kesini bareng teman-teman. Biasanya kalau musim
liburan rombongan kami lebih banyak lagi,” tutur pria lajang itu.
Bagi warga setempat, kedatangan wisatawan ke kawasan sekitar
PLTU seakan menjadi berkah tersendiri. Bahkan, lokasi cagak telu yang
sebelumnya identik dengan bukti bebatuan yang tandus kini banyak ditumbuhi
warung makanan dan minuman. Sedikitnya ada empat bangunan semi permanen yang
bertengger diatasnya lengkap dengan sarana parkir.
Untuk menikmati keindahan Lokasi PLTU wisatawan bisa datang
di area yang dinamakan “Cagak Telu” , dari sinilah keindahan PLTU pacitan
dengan background Pantai Selatan bisa diexplore. Dengan pembangunan berbagai
fasilitas baik tempat bersantai, tempat berfoto ria serta tak ketinggalan
berbagai warung kuliner semakin menjamur diarea cagak telu ini. Wisatawan dapat menikmati tontonan baru berupa aktivitas
proyek sambil merasakan lezatnya aneka makanan, mulai camilan hingga makanan
pengganjal perut seperti bakso dan mie ayam. Tak terkecuali beragam jenis
minuman mulai kelapa muda hingga kopi juga tersedia.
Kartinem (43) warga Desa Bubakan, Sudimoro mengatakan sejak
PLTU dibangun tiga tahun lalu warung yang dikelolanya maju pesat. Bahkan tidak
tanggung-tanggung ia sengaja memboyong kios dari rumahnya ke lokasi dekat PLTU.
Diatas lahan milik pemerintah desa itu Kartinem membuka usaha makanan dan minuman dari
pagi hingga sore.
“Lumayan mas, kalau pas ramai sehari bisa dapat 50 ribu
sampai 100 ribu rupiah,” ungkapnya gembira.
Kisah dari PLTU Sudimoro ini mungkin hanya secuil fenomena
dari besarnya manfaat ekonomi akibat proyek raksasa tersebut. Bukan hanya
energi listrik sebesar 2 kali 315 megawatt yang akan dihasilkan diharapkan
mampu menopang kebutuhan listrik nasional, namun jika dikelola dengan baik mata
rantai keberadaannya terbutki membawa kesejahteraan bagi banyak orang.
together : imagomedia.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar